

- Rapat Koordinasi Inkubator Bisnis Purworejo Mulyo 2025 Tetapkan 20 Tenan Fokus Produk Kelapa
- Pelatihan Bagi Disabilitas Kecamatan Pituruh: Jemput Bola PLUT-KUMKM Purworejo
- Pelatihan PLUT Purworejo: Branding Lewat Instagram Bagi UMKM
- Rakor Inbis PLUT Purworejo Tetapkan 20 Tenant Dampingan Tahun 2025
- UPT PLUT KUMKM Purworejo Gelar Dua Kegiatan Sekaligus untuk Dorong Daya Saing UMKM
- PLUT KUMKM Purworejo Luncurkan “PLUT Academy 2025 – Entrepreneurship Bootcamp”
- Ayo daftar!!! 5 Pelatihan PLUT pada 21 & 22 November 2024
- Pelatihan Budidaya dan Penyulingan Minyak Nilam
- FGD PLUT Bersama ICCN
- Grebeg Gunungan Harnas UMKM Purworejo
Mulyo Hampers Purworejo Menyediakan Berbagai Jenis Produk UMKM

PEMERINTAH
DESA BENER GANDENG PENYULUH PERTANIAN
LATIH
PULUHAN PETANI
|
|
Pemerintah
Desa Bener Kecamatan Bener melakukan inovasi dalam pemanfaatan Dana Desa Tahun
Anggaran 2023, yakni dengan menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat
melalui pelatihan pertanian.
Kepala
Desa (Kades) Bener, Khabib Sholeh menyebutkan, dirinya beserta perangkat
terkait mencoba melakukan terobosan untuk mengadakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan yang dipilih berupa pelatihan pertanian, mengingat potensi
SDM warga Bener cukup besar dalam bidang pertanian.
“Kami
bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bener. Sebanyak 30
orang petani dari perwakilan delapan kelompok tani diberikan bekal pengetahuan
dan keterampilan mengenai teknologi pertanian. Selama tiga hari para petani
tersebut mendapatkan materi pelatihan, yang meliputi materi pertanian terpadu, padi
organik dan praktek membuat biang Nitrobacter ,” kata Kades.
Kegiatan
tersebut dilaksanakan di aula Kantor Kepala Desa Bener. Pelatihan dimulai pada tanggal 13
Desember 2023 dan berakhir pada 15 Desember 2023.
“Penggunaan Dana Desa tidak hanya dikonsentrasikan untuk pembangunan
fisik. Pemerintah desa diharapkan dapat melakukan inovasi dengan melakukan
kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong perkembangan perekonomian di
tingkat bawah,” sebut Kades.
Febtory, selaku penyuluh pertanian dari BPP Kecamatan Bener menyampaikan
ada tiga materi yang disampaikan oleh narasumber, antara lain tentang Pertanian
Terpadu yang disampaikannya, kemudian mengenai Padi Organik yang dibawakan oleh
Arrofiq selaku petani pelaku usaha padi organik dari Desa Kedungpucang
Kecamatan Bener dan materi Nitrobacter yang disampaikan Hapsari Wara,
penyuluh pertanian Desa Bener.
Disebutkan oleh Febtory, bahwa pertanian terpadu merupakan program
aplikatif yang dapat diwujudkan secara nyata dengan memperoleh dukungan dari
berbagai pihak. Program ini mampu mewujudkan energi (fuel), menciptakan
bahan pangan (food), sebagai bahan pakan ternak (feed) dan
menghasilkan pupuk sebagai penyubur tanah dan tanaman (fertilizer) yang mana
cara kerjanya dengan mengenolkan sampah, dalam bahasa asingnya adalah Zero
Waste. Program ini dapat dilaksanakan di Desa Bener, oleh karena itu dapat
dijadikan Program Pemerintah Desa tahun berikutnya dengan berkolaborasi bersama
unsur-unsur Lembaga Masyarakat yang ada di Desa ini.
Pada kesempatan yang sama, Arrofiq menyampaikan tentang pengalamannya
dalam budidaya padi organik sampai dengan pemasarannya. Tak lupa, pelaku usaha ini juga menyampaikan
mengenai tahapan proses sertifikasi beras organik. Tak sedikit petani peserta
pelatihan aktif menanyakan suka duka usaha tani padi organik dan bagaimana
strategi keberhasilannya. Arrofiq menyampaikan tentang strategi keberhasilan
utamanya adalah mental yang kuat dan kerja keras pantang menyerah.
Untuk
meningkatkan keterampilan petani, Hapsari Wara mengajak petani untuk membuat
biang Nitrobacter. Adapun bahan-bahan yang disediakan oleh panitia
berupa :
1. Tanah yang berasal dari bawah
kandang ayam, diambil sedalam 5-10 cm sebanyak 1 ons.
2. Air sumur ± 1,5 liter
3. Gula pasir 1 sendok makan
Dengan alat sederhana yang digunakan berupa botol minum bekas ukuran 1,5
liter dan kain berwarna hitam.
Penyuluh pertanian Desa Bener ini mendampingi peserta dalam praktek
membuat biang Nitrobacter dengan cara mencampurkan bahan-bahan tersebut
ke dalam botol, kemudian botol ditutup dengan kain berwarna hitam agar tidak
terkena cahaya matahari langsung.
Petani
sebagai peserta pelatihan sangat antusias dan mengikuti pelatihan dengan aktif.
Metode belajar yang
digunakan adalah metode pembelajaran secara dewasa. Mereka menyampaikan segala permasalahan pertanian
yang dihadapi oleh petani, kemudian narasumber memberikan solusi melalui
pendekatan ilmiah spesifik lokasi.
Peserta
berharap Pemerintah Desa Bener rutin menyelenggarakan pelatihan pertanian
semacam ini untuk meningkatkan kapasitas SDM petani agar pertanian yang
diusahakan lebih maju dan ramah lingkungan. Selain petani menjadi sejahtera, juga kesehatan
tetap terjaga.
Penyusun :
Febtory Setyo Harsanti, S.P., M.M.A
BPP
Bener